Jumat, 29 Oktober 2010

STORMING KONFLIK DALAM KELOMPOK

Perbedaan antar anggota di dalam budaya individualis menjadi lebih di permasalahkan dibandingkan pada budaya kolektif (Hofstede dan Hofstede, 2005). Budaya kolektif akan lebih mengutamakan keharmonisan. Perbedaan tersebut digambarkan sebagai persepsi anggota kelompok terhadap perbedaan tingkat pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki anggota kelompok lain. Konflik terjadi jika terdapat pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda bahkan berlawanan dengan pihak lain (Kreitner dan Kinicki, 2006). Konflik yang terjadi dalam sebuah kelompok kerja dapat mengancam kelangsungan organisasi. Dalam mengatasi konflik kelompok, kesamaan pemikiran dan pandangan antar anggota sangat diperlukan. Kohesivitas dalam kelompok akan memunculkan perasaan kesatuan/keterpaduan antar anggota kelompok sehingga akan menyatukan mereka. Semakin kohesif maka akan memelihara groupthink karena disamping pendapat-pendapat yang kritis, keinginan untuk maju didukung oleh semua anggota kelompok (Kreitner dan Kinicki, 2006).

Menurut Kreitner dan Kinicki (2006) terdapat lima cara dalam menghadapi konflik yaitu:

1. Integrating ( Problem Solving) à individu sangat peduli terhadap orang lain dan dirinya sendiri. Pada cara ini, terdapat ketertarikan untuk mengkonfrontasi permasalahan dan berusaha kooperatif dalam mengidentifikasi permasalahan.

2. Obliging ( Smoothing) à Orang yang bergaya obliging mengabaikan hak-haknya sendiri demi orang lain, dapat disebut juga smoothing dimana perbedaan dihindari dan lebih mengutamakan persamaan. Tipe ini biasanya sesuai untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih simpel, karena untuk masalah yang kompleks berpotensi menimbulkan masalah dikemudian hari.

3. Dominating (Forces) à Kepedulian terhadap diri tinggi dan mengabaikan hak-hak yang lain, prinsipnya win-loose. Tipe ini sesuai untuk menerapkan keputusan-keputusan yang tidak populis atau didesak oleh waktu.

4. Avoiding à Biasanya berupa tindakan pasif ataupun menghindari masalah. Sesuai jika keputusan yang diambil berkaitan dengan konflik tidak sepadan hasilnya. Terutama jika mempertimbangkan masalah waktu dan menghadapi situasi ambigu. Kelemahan model ini tidak mampu menyelesaikan masalah.

5. Compromising à Merupakan pendekatan yang moderate untuk semua pihak. Model ini cocok jika semua fihak menghandaki kekuatan yang sama/setara atau jika pihak lawan mempunyai tujuan yang berlawanan, dan tidak cocok bila diterapkan.

sumber : www.google.com

forming menjadi sebuah kelompok

untuk menjadi sebuah kelompok

Memperkuat Sebuah Kelompok
Point pertama adalah seberapa penting orang menetapkan cara ke­lompok tersebut berfungsi dan bersikap. Cara itu sendiri bisa menjadi sebuah sumber konflik tanpa akhir. Ada keseimbangan-keseimbangan yang harus dirusak, seperti antara mereka yang tidak sabar dengan diskusi, yang sangat ingin segera “di suatu tempat” dan “melakukan sesuatu”, dan mereka yang meng­inginkan kejelasan mengenai tujuan, persiapan untuk melontarkan sebuah kasus pada khalayak ramai, kelompok mana yang akan diraih, dan bentuk-bentuk aksi yang harus dipertimbangkan atau tentang bagaimana kelompok dapat mengatur diri dan fungsinya. Bagaimanapun juga, sebuah kelompok baru harus melakukan yang terbaik untuk menemukan jalannya sen­diri, dan semua arah, memiliki beberapa medium yang baik untuk mengantarai orang dengan arah yang berbeda. Jika suatu kelompok memiliki banyak energi dan inisiatif, beberapa sub-kelompoknya bisa mengambil tema-tema khusus. Jika suatu kelompok melibatkan orang-orang dengan pemikiran atau sikap-politik saling bertentangan, itu perlu diakui dan dibuat sumber kekuatan dan tidak menjadi penghalang kreativitas.
Apakah kelompok Anda besar dan terbuka atau kecil dan terbatasi oleh afinitas. Anda tetap meng­­inginkan agar orang baru merasa diterima, dan Anda juga meng­inginkan setiap orang merasa dapat memberikan kontribusi. Ini dapat memunculkan masalah ke­ra­gaman budaya, sikap penindasan, isu tentang kelas sosial, ras, dinamika jender dan kekuatan dalam kelompok. Berkait dengan isu-isu ini saja dapat menjadi sebuah sumber ketegangan, meskipun tidak berurusan dengan isu-isu tersebut juga dapat menjadi lebih buruk. Anda perlu mencari cara-cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam sebuah atmosfer yang kondusif. Bab tiga tentang jender memberikan be­be­rapa contoh.
Pada umumnya, sangat bermanfaat bagi sebuah kelompok untuk meren­canakan bersama dalam mengelola beberapa sessi khusus disamping per­te­muan biasa, atau membuat pertemuan-pertemuan biasa menjadi agak berbeda. Biasanya pertemuan seperti ini memfokuskan pada upaya berbagi keahlian, pengembangan kampanye atau bahkan pengamatan lebih detail lagi tentang topik kampanye tertentu. Selain itu, pertemuan seperti ini lebih berorientasi pada kelompok-kelompok seperti kegiatan-kegiatan yang mem­­bangun hubungan (pembuatan spanduk, menyanyi) atau sarana-sarana untuk me­ningkatkan fungsi kelompok tersebut.

sumber :www.google.com

overview proses dasar dalam kelompok

proses dasar dalam kelompok petani

Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha di bidang pertanian, agroforestry, agrofishery, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang mencakup usaha hulu, usahatani, usaha hilir dan usaha jasa penunjang (UU Sistem Penyuluhan Pertanian).

Pembinaan kelompoktani bermaksud untuk membantu para petani agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses teknologi, permodalan, pasar dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

POTENSI KELEMBAGAAN
Di dalam suatu masyarakat terdapat berbagai potensi kelembagaan, karena pada dasarnya selalu terjadi interaksi antar individu atau antar kelompok masyarakat yang terpola. Berbagai bentuk potensi kelembagaan yang ada pada masyarakat, antara lain:
(a) Kumpulan arisan; arisan uang, barang ataupun tenaga, (b) nteraksi antara petani sebagai produsen dengan pedagang (konsumen), (c) Interaksi antar petani dalam memasarkan hasil maupun membeli saprodi, (d) Interaksi antara petani dengan pihak luar (pembina, pemodal, pedagang).

Potensi kelembagaan ini dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk pembentukan dan pembinaan kelembagaan-tani. Rasa sosial untuk saling tolong-menolong perlu ditumbuh-suburkan agar modal sosial ini tidak terkikis kemajuan masyarakat. Kelembagaan-tani berupa “kelompoktani” merupakan alternatif wadah yang dapat diandalkan agar para petani dapat berhimpun dan saling bekerjasama meningkatkan
usahanya.

sumber : www.google.com

Senin, 25 Oktober 2010

Individu Dalam Massa

Ciri-ciri individu dalam massa, yaitu:

  • Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional
  • Melakukan tindakan agresi yang melawan kebiasaan.

Menurut Sidis individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.

Kondisi psikologis individu dalam massa

Menurut Gustave Le Bon, massa memiliki sifat psikologis sendiri-sendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan melakukan sesuatu yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat jika individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Seperti yang diungkapkan Durkheim adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Gustave Le bon dalam massa terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu massa adalah kesatuan mind dan kesatuan jiwa.

Sedangkan menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan dan dalam perbuatan yang tampak.


Sumber : Klara Innata Arishanti, 2005

JENIS, PENYEBAB, DAN DINAMIKA MASSA

Freud menyatakan bahwa struktur pribadi manusia itu terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Das Es atau The Id yaitu berupa dorongan-dorongan, nafsu-nafsu yang pada dasarnya itu semua membutuhkan pemenuhan, ingin muncul, ingin keluar.
b. Das Ich atau The Ego, yaitu merupakan sinsor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya, teruatama dengan norma-norma yang ada, di sini berfungsinya pikiran.
c. Das Uber Ich atau The Super Ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Bila das es mau keluar, tetapi tidak diperbolehkan oleh das ich karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat, maka dorongan-dorongan/ das es kemudian ditekan masuk dalam kompleks tersedak, masuk dalam bawah sadar. Apa yang masuk dalam kompleks tidak mai, tidak hilang, tetapi dalam keadaan laten kompleks terdesak ke permukaan. Ke alam sadar pemunculan tersebut terjadi bila sensor yaitu das ich dalam keadaan tidak aktif atau kurang baik berfungsinya.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma atau aturan-aturan tertentu, yang merupakan pedoman-pedoman atau batasan-batasan yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Maka dengan adanya norma-norma tersebut, sebagai anggota masyarakat baik tidak dapat berbuat seenaknya. Jadi ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menghalangi dorongan-dorongan yang ingin mendapat pemuasan, karena the ego yang berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Aras dasar uaraian tersebut di atas, dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya. Yaitu orang bertindak dalam massa adalah berdasarkan atas dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan dan sebagainya yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu, bila banyak hal yang ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul di permukaan bila keadaan memungkinkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat diambil langkah-langkah untuk pencegahannya yaitu sebagai berikut:
1) Menghindari hal-hal yang sekiranya dapat menimbulkan kekecewaan/ frustasi karena hal tersebut dapat menyebabkan sumber terjadinya massa aktif.
2) Menampung pendapat-pendapat yang ada permasalahan agar dapat segera diatasi.
3) Sebagai pemimpin yang baik harus dapat memberikan contoh kepada yang dipimpinnya, sebab pemimpin adalah sebagai tempat identifikasi dari yang dipimpinnya.
4) Sebagai seorang pemimpin sebaiknya bila memberikan janji-janji maka haruslah ditepati, jika tidak dapat menepati janji maka jangan memberikan janji agar tidak menimbulkan frustasi.
Tetapi apabila telah terjadi gerakan massa (massa aktif) maka pimpinan yang dikehendaki adalah pimpinan yang tegas, tidak ragu-ragu dan berani bertindak. Pimpinan yang ragu-ragu akan membuat massa menjadi kacau dan kehilangan arah, karena itu ada pendapat yang menyatakan bahwa barang siapa yang berani muncul di tengah-tengah massa, maka dialah yang akan memegang massa itu.

sumber :www.google.com

PERBEDAAN MASSA AKTIF dan MASSA PASIF

Massa aktif adalah sekumpulan orang banyak yang membentuk suatu kelompok yang aktif melakukan sesuatu seperti:demonstan , perkelahian antara kampung, dll.

Massa pasifadalah sekumpulan orang banyak yang memebentuk suatu kelompok dan hanya seperti audience atau penonton yang tidak melakukan apa-apa atau tindakan anarkis lainnya, Seperti nonton bioskop bersama, dll.


sumber :http://jeangoodier.blogspot.com/2010/03/massa-dan-mob.html

MASSA ABSTRAK dan MASSA KONKRIT

Perbedaan massa abstrak dan Massa konkrit hanya pada adanya ikatan atau tidak adanya ikatan seperti ikatan batin,emosi, motif, dll dalam suatu kelompok atau gabungan kelompok.


Massa abstrak adalah sekumpulan manusia, yang belum mempunyai ikatan :
1. satu kesatuan norma
2. emosi
3. motif

Meskipun demikian mereka telah berkumpul atau bergerombol menjadi satu sebagai akibat adanya dorongan yang sama. Hal ini mungkin juga karena perhatian, kepentingan, rasa senasib yang menjadi dasar mereka berkerumun atau berkumpul.

massa kongkrit adalah sekelompok manusia yang sudah memiliki ikatan oleh suatu norma-norma tertentu.seperti ikatan motif, emosi,dll.
Dengan kata lain massa konkrit telah mempunyai :
1) Ikatan batin dalam hal ini termasuk pula persoalan motif, persamaan solidaritas, emosi, rencana kerja atau program
2) Persamaan norma, mereka telah mempunyai peraturan serta norma tersendiri dan ini sebagai akibat dari selalu berkumpul
3) Mempunyai struktur yang jelas, jadi bukan lagi merupakan kumpulan orang-orang yang bersifat menggerombol begitu saja, tetapi sudah terbentuk suatu organisasi, dengan pimpinan yang tetap, pembagian kerja serta tujuan yang pasti.
4) Mempunyai potensi yang dinamis, dengan bentuknya yang kongkrit itu massa dapat merupakan suatu gerakan atau mempunyai fungsi gerakan. Misalnya gerakan Pramuka, gerakan Pemuda dan sebagainya.


http://jeangoodier.blogspot.com/2010/03/massa-dan-mob.html

Jumat, 22 Oktober 2010

DEFINISI MASSA

Psikologi massa mempelajari mengenai perilaku kelompok, dimana anggota kelompok merasa nyaman dengan anggota lain ketika melakukan pekerjaan bersama-sama. Individu memang cenderung merasa nyaman ketika melakukan hal bersama-sama karena mereka merasakan ada pihak lain yang turut terlibat dan merasakan hal yang sama. Selain itu jika mengerjakan suatu pekerjaan dalam kelompok maka pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai, mereka bisa saling tolong-menolong serta dapat saling berbagi (sharing) antar anggota kelompok.
Dalam sebuah kelompok, biasanya ada seseorang atau pihak yang berperan sebagai pemimpin. Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada bagaimana pemimpinnya. Crowd Pschology (bagian dari psikologi sosial) menyatakan bahwa individu bisa saja mendapat kekuasaan untuk memimpin dengan berlaku kolektif. Jadi untuk menjadi seorang pemimpin tidak hanya untuk orang yang memiliki jiwa kepemimpinan saja, akan tetapi seorang pemimpin dapat terbentuk akibat mengikuti pola tertentu dalam kelompok.

sumber : http://nuntutilmudifikomuntar.blogspot.com/2010/04/pertemuan-1-psikologi-massa.html

massa

massa kelompok adalah Jenis kelompok yang satu ini memiliki karakteristik tersendiri, yaitu : sifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, dan tidak berstruktur.



sumber : www.google.com

Organisasi

Pengertian organisasi menurut para tokoh: Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Organisasi Pengertian organisasi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian Pengorganisasian. Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Pengertian Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Organisasi dibagi menjadi dua: 1. Organisasi Formal Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya. 2. Organisasi Informal Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain. Beberapa manfaat organisasi yaitu: 1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik. 2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria. 3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi. 4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

sumber : http://hmti.wordpress.com/2008/02/22/definisi-dan-pengertian-organisasi/

Kelompok Kecil

Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu di antara mereka. Karakteristik kelompok kecil adalah sebagai berikut:: Pertama, kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan, jumahnya cukup kecil sehingga semua anggota bisa berkomunikasi dengan mudah sebagai pengirim maupun penerima. Yang penting untuk diingat adalah bahwa setiap anggota harus berfungsi sebagai sumber maupun penerima dengan relatif mudah. Kedua, para anggota kelompok harus dihubungkan satu sama lain dengan beberapa cara. Orang-orang di dalam gedung bioskop bukan merupakan kelompok, karena di antara mereka tidak ada hubungan satu sama lain. Ketiga, di antara anggota kelompok harus ada beberapa tujuan yang sama. Hal ini tidak berarti bahwa semua anggota harus mempunyai tujuan yang persis sama untuk menjadi anggota kelompok. Keempat, para anggota kelompok harus dihubungkan oleh beberapa aturan dan struktur yang terorganisasi. Pada strukturnya ketat maka kelompok akan berfungsi menurut prosedur tertentu di mana setiap komentar harus mengikuti aturan yang tertulis.

sumber :www.google.com

Dyad

Dyad merupakan aktivitas dimana anggotanya dipasangkan dengan satu
sama lain untuk mendiskusikan persoalan-persoalan atau untuk
menyelesaikan suatu tugas. Begitu halnya dengan triad, yakni aktivitas
dimana anggota kelompok dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang
terdiri atas tiga orang. Triad dibentuk saat anggota kelompok berjumlah
ganjil.

Pada umumnya dyad dan triad sangat berguna karena memberikan
kesempatan bagi anggota untuk memiliki kontak yang lebih personal
dengan satu sama lain, mengemukakan ide, dan memvariasikan format
kelompok.
Kegunaan latihan dyad dan triad antara lain :
• berinteraksi dengan 2 atau 3 individu lainnya
• mempraktikkan beberapa keterampilan
• melakukan aktivitas antara 2 orang agar dapat berinteraksi dalam kondisi
tertentu
• bermanfaat dalam mengembangkan aktivitas yang dilakukan kelompok
• mempererat interaksi yang terjadi antar anggota kelompok.

sumber : http://file.upi.edu/Direktori/A - FIP/JUR. PSIKOLOGI PEND DAN BIMBINGAN

Aktivitas Kelompok

Bekerja/belajar bersama adalah pergaulan antar anggota kelompok, Anda : * Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat * Menambah pengertian Anda tentang suatu masalah: pertanyaan-pertanyaan, wawasan dan penyelesaian * Menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan, dan penyelesaian. Setiap anggota kelompok berwenang berbicara kepada yang lain dan menyumbangkan dan mempertimbangkan sumbangan pikiran mereka. * Bertanggung jawab terhadap yang lain, dan mereka bertanggung jawab terhadap Anda. * Tergantung satu dengan yang lain, dan mereka tergantung pada Anda. Bagaimana membentuk suatu kelompok belajar yang baik? * Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan, dan proses pengertian kelompok. Seorang pengajar/pelatih memulai kegiatan dengan fasilitas diskusi dan alternatif (pilihan) usulan, tetapi tidak menentukan penyelesaian terhadap kelompok, khususnya mereka yang sulit bekerja dengan kelompok. * Tiga hingga lima orang Kelompok yang besar menimbulkan kesulitan untuk mempertahankan keterlibatan masing-masing. * Pengajar- tugas kelompok Fungsi tugas kelompok lebih baik daripada tugas mandiri * Keragaman tingkat kemahiran, latar belakang, dan pengalaman o Setiap individu memperkuat kelompok o Setiap anggota kelompok bertanggung jawab bukan saja terhadap sumbangan pikirannya, melainkan juga membantu pengertian yang lain tentang sumber kekuatan mereka o Anggota yang tidak beruntung dan tidak suka terhadap kebersamaan akan menyumbangkan dorongan wewenang yang proaktif. o Belajar secara positif dipengaruhi oleh keragaman pandangan dan pengalaman, meningkatkan pilihan di dalam pemecahan masalah, memperluas jarak pertimbangan secara rinci. * Kesepakatan setiap anggota untuk mencapai tujuan dapat ditentukankan dan dimengerti oleh kelompok o Penilaian pasangan secara rahasia adalah cara terbaik untuk menaksir siapa yang terlibat atau yang tidak menyumbangkan pikiran. o Kelompok berhak untuk mengeluarkan anggota yang tidak bekerja sama atau tidak berpartisipasi, apabila semua usaha perbaikan gagal. (Orang yang dikeluarkan kemudian mencari kelompok yang lain yang menerimanya) o Individu-individu dapat terhindar kalau mereka yakin mereka melakukan lebih banyak dengan sedikit bantuan dari yang lain. (Orang ini dapat sering lebih mudah menemukan kelompok lain yang menerima sumbangan pikirannya) * Membagi prinsip-prinsip tanggung jawab, ditentukan dan disetujui oleh setiap anggota kelompok. * Semua ini termasuk: 1. Adanya kesepakatan, persiapan dan tepat waktu untuk pertemuan 2. Ada diskusi dan pemusatan perdebatan terhadap pokok persoalan, menghindari kritik perorangan 3. Bertanggung jawab membagi tugas dan melaksanakannya tepat waktu. Anda mungkin perlu melaksanakan tugas-tugas dengan memiliki sedikit pengalaman, merasa tidak siap, atau bahkan berpikir yang lain dapat melakukan yang terbaik. Menerima tantangan, tetapi bersenanglah dengan keadaan bahwa Anda membutuhkan bantuan, latihan, pembimbing, atau berhenti dan mengerjakan tugas yang lain. Proses: * Mengacu pada Penuntun (Pedoman) Proyek Kelompok * Susun tujuan, tetapkan bagaimana sering dan apa yang akan Anda komunikasikan, kemajuan penilaian, membuat keputusan, dan memecahkan konflik (pertikaian) * Menetapkan sumber, khususnya seseorang yang dapat menyiapkan petunjuk, pengawasan, nasehat, dan bahkan penengah. * Jadwal tinjauan kemajuan Anda dan komunikasi untuk mendiskusikan apa yang dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan. * Kelompok-kelompok yang bermasalah seharusnya diundang atau perlu dipertemukan dengan instruktur untuk mendiskusikan kemungkinan penyelesaian.

sumber :www.google.com


Efek instrumental keanggotaan kelompok

Efek instrumental keanggotaan kelompok

Efek instrumental keanggotaan adalah bagian dari keanggotaan itu sendiri. Maksud dari efek instrumental ialah suatu komunikasi antar anggota dan pengaruh dari kebersamaan suatu kelompok.Orang banyak akan melihat dari sisi ini karena orang memilih kelompok karena dia merasa sendiri dan ingin berkelompok.



sumber : Sumber : www.digilib.ui.ac.id
uin-suka.info/ejurnal/index
www.p2kp.org/wartaarsipdetil.asp
ichwanmuis.com
Handout psikologi kelompok

Tujuan Kelompok

Tujuan Kelompok Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya bertentangan, b) sebagian bertentangan, c) netral, d) searah dan e) identik. Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan dan bentuk d adalah yang paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan individual dan tujuan semua anggota kelompok. Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek sebagai berikut: - dapat didefinisikan secara operasional, dapat diukur dan diamati - mempunyai makna bagi anggota kelompok, relevan, realistik dapat diterima dan dapat dicapai - anggota kelompok mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan - adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu dan kelompok - bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang kecil dalam mencapainya - adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok - berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok

sumber :www.google.com

Ketertarikan Interpersonal

ketertarikan interpersonal adalah kecenderungan untuk mengevaluasi individu lain dengan penilaian positif secara konsisten.

ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketertarikan diantaranya:

1. DAYA TARIK FISIK, pada sebagian orang ini faktor yang tidak adiluntuk dijadikan kriteria bagi seseorang untuk disukai orang lain.Daya tarik fisik memang berpengaruh menurut penelitian.tetapi kekuatan daya tarik fisik akan melemah jika yang dicari adalah hubungan jangka panjang.

2. KEDEKATAN, dekat disini dekat secara fisik atau lingkungan.
Hal yang membuat kedekatan ini dapat menjadi ketertarikan karena:
1. Semakin dekat tempat, kemungkinan bertemu semakin sering,
2. Informasi tentang orang-orang yang berada di sekeliling anda dapat lebih mudah didapat
3. Kemungkinan untuk berinteraksi lebih besar.
Jika anda salah satu yang percaya bahwa ada seseorang yang menunggu anda di luar sana, bisa saja orang itu ada di dekat anda.

3. MERASA DEKAT, Salah satu alasan mengapa kedekatan dapat menciptakan rasa suka karena meningkatkan perasaan familiar. Efek perasaan familiar menimbulkan ketertarikan adalah fenomena yang sangat umum.

4. KEMIRIPAN, bahwa orang yang berlawanan menimbulkan daya tarik. Salah satu alasan mengapa kemiripan dapat menghasilkan rasa suka karena orang lebih menghargai opini dan pilihan mereka sendiri dan senang bersama orang yang mengabsahkan pilihannya. Walaupun demikian, kepribadian yang berlawanan dapat juga menarik jika saling melengkapi (komplementer) terutama dalam hal dominasi (Markey, 2007), orang yang dominan akan lebih menyukai pasangan yang seringnya mengalah dan sebaliknya.

5. SOCIAL REWARD, Seseorang cenderung mengulangi tingkah lakunya jika mereka mendapatkan penghargaan atau keuntungan.


sumber : http://psipop.blogspot.com/2009/08/ketertarikan-interpersonal.html

Senin, 11 Oktober 2010

Karateristik umum kelompok

1. Karateristik umum kelompok

Terdapat tiga karakteristik yang menjadi persyaratan dari kelompok, antara lain :
1. Dari sisi jumlah, kelompok terdiri minimal dua orang
Untuk menjadi suatu kelompok paling tidak harus ada dua orang atau lebih
2. Harus ada pertukaran informasi diantara dua pihak yang terlibat
Jadi dalam kelompok dibutuhkan interaksi diantara anggotanya dalam beberapa hal. Baik itu melalui tatap muka, tulis menulis, atau komunikasi melalui media lain. Maka dapat disimpulkan bahwa jika terdapat sekelompok orang, namun tidak terdapat interaksi antara anggotanya maka tidak dapat disebut sebagai suatu kelompok.
3. Harus ada tujuan tertentu yang harus dicapai oleh semua anggota dan dapat memberikan manfaat bersama
Tujuan yang dimaksud adalah tujuan timbal balik yang tidak hanya memberikan manfaat bagi pemimpinnya saja namun juga bagi semua anggotanya. Dengan demikian semua anggota rela bekerja dengan mengisi kekurangan satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama.
Dari ketiga karakteristik tersebut dapat diambil pemahaman bahwa kelompok memang sangat diperlukan bagi suatu organisasi dalam mencapai tujuan utamanya.

Karakteristik Kelompok
Dalam membentuk kelompok kerja, suatu organisasi perlu memperhatikan karakteristik umum dari kelompok. Kelompok kerja mempunyai suatu struktur dan karakteristik yang membentuk perilaku anggota – anggotanya dan memungkinkan diketahui seberapa besar pengaruh perilaku individual terhadap kelompok yang mempengaruhi kinerja kelompok sendiri. Hal –hal pengting tentang karakteristik kelompok yaitu terdiri dari komposisi, jenjang status, peran (roles), norma, leadership, dan keterpaduan (cohesiveness)


2. kelompok efektif dan tidak efektif
Setiap kelompok tunggal adalah unik. So it's only natural for group process, structure, and culture to vary from group to group as a function of the group's task, stage of development, and membership. Jadi itu wajar untuk proses kelompok, struktur, dan budaya untuk bervariasi dari satu kelompok ke kelompok sebagai fungsi dari tugas kelompok, tahap pengembangan, dan keanggotaan. Still, there are certain barometers of group effectiveness that seem to apply almost universally and that correlate well with group performance. Namun, ada barometer tertentu efektivitas kelompok yang tampaknya berlaku hampir secara universal dan yang berhubungan baik dengan kinerja kelompok.

What effective groups do Apa yang dilakukan kelompok yang efektif

⇒ The group periodically takes time to reassess its performance, purpose, and process. ⇒ Kelompok berkala membutuhkan waktu untuk menilai kembali kinerja, tujuan, dan proses.

⇒ There's no tyranny of the minority (a pushy or dominating subgroup or individual). ⇒ Tidak ada tirani minoritas (subkelompok memaksa atau yang mendominasi atau individu).

⇒ Group members stay involved, interested, and listen to one other. ⇒ Anggota grup tetap terlibat, tertarik, dan mendengarkan yang lain.

model  ideation kreatif

⇒ Most decisions are reached through genuine consensus or concordance. ⇒ Sebagian besar keputusan dicapai melalui konsensus asli atau konkordansi.

⇒ The group task is well understood and, when action is taken, group members are clear about their roles and assignments. ⇒ Kelompok tugas ini dipahami dengan baik dan, ketika tindakan diambil, anggota kelompok yang jelas tentang peran dan tugas.

⇒ Members aren't afraid to propose creative ideas or to express feelings." Anggota ⇒ tidak takut untuk mengajukan ide-ide kreatif atau mengekspresikan perasaan. "

⇒ The emotional atmosphere feels comfortable and tension-free. ⇒ Suasana emosional merasa nyaman dan bebas dari ketegangan.

All group members participate in discussions, which relate to the group task.Semua anggota kelompok berpartisipasi dalam diskusi, yang berhubungan dengan tugas kelompok.

⇒ The group is okay with disagreement, and criticism or conflict is constructive and expressed in frank, respectful ways. ⇒ Kelompok ini oke dengan ketidaksetujuan, dan kritik atau konflik yang konstruktif dan disajikan dalam terang, cara hormat.

⇒ It's clear who the group facilitator is, but she or he doesn't dominate the group. ⇒ Sudah jelas siapa fasilitator kelompok, tapi ia atau dia tidak mendominasi kelompok.


What ineffective groups do Apa yang dilakukan kelompok yang tidak efektif

⇒ The group never discusses its own process or performance. ⇒ Kelompok ini tidak pernah membahas prosesnya sendiri atau kinerja.

⇒ The atmosphere reflects apathy, boredom, or high tension. ⇒ Suasana mencerminkan sikap apatis, kebosanan, atau tegangan tinggi.

⇒ Actions and decisions are unclear and occur before the real issues have been discussed and resolved. ⇒ Tindakan dan keputusan yang jelas dan terjadi sebelum masalah nyata telah dibahas dan diselesaikan.

⇒ A few people dominate discussions, while others sit silent. ⇒ Beberapa orang mendominasi diskusi, sementara yang lain duduk diam.

⇒ From what's being said, it's hard to figure out the group task or objective. ⇒ Dari apa yang dikatakan, sulit untuk mengetahui tugas kelompok atau objektif.

⇒ Group members don't listen to each other, so people often repeat themselves. ⇒ Grup anggota tidak mendengarkan satu sama lain, sehingga orang sering berulang.

⇒ Conversations after meetings reveal that people were holding back their real feelings. ⇒ Percakapan setelah pertemuan mengungkapkan bahwa orang menahan perasaan yang sesungguhnya mereka.

⇒ Disagreements get swept under the rug, as if they are threatening or counterproductive. Perselisihan ⇒ mendapatkan disapu di bawah karpet, seolah-olah mereka mengancam atau kontra.

⇒ An individual or small subgroup is so aggressive the group often accedes to its wishes. ⇒ Sebuah subkelompok individu atau kecil sangat agresif kelompok sering mengaksesi keinginannya.

⇒ Any criticism produces tension or embarrassment in the group. ⇒ Setiap kritik memproduksi ketegangan atau rasa malu dalam kelompok.


sumber :http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.lightbryan.com/explain/effectivegroups.html

Pendekatan teoritis

Apa itu Teori Sintalitas Kelompok (Group Syntality Theory)?

Teori Sintalitas Kelompok adalah merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok.
Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948.

Cattell berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat.

Melalui teori sintalitas ini, Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Oleh karena itu, Cattell dengan teorinya dikatakan sebagai pengembang Psikologi Kepribadian Kelompok.

Teori Perbandingan Sosial (Social Comoarison Theory)
Teori atau pendekatan perbandingan sosial mengemukakan bahwa tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya.


produktivitas Group adalah elemen yang sukses untuk bisnis apa pun seseorang. This essentially means harnessing the power of teams to multiply the individual efforts of the people who are serving with the organization. Hal ini berarti memanfaatkan kekuatan tim untuk menggandakan upaya individu orang-orang yang melayani dengan organisasi.

sumber : http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://ezinearticles.com/%3FGroup-Productivity%26id%3D3872319&rurl=translate.google.co.id&twu=1&usg=ALkJrhjYoO92en3DdnRTs7tLOJ1IC_zEUQ

Sabtu, 02 Oktober 2010

Orientasi teoritis salam dinamika kelompok

Teori kedekatan
Teori aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, sentimen-sentimen/perasaan atau emosi (menurut homans)
Teori keseimbangan (a balance theory of group formation) dari Newcomb
Teori alasan praktis (practical theory) dari Reitz
Hipotesa pembentukan kelompok…..
Hipotesa I :Seseorang menggabungkan diri dalam kelompok dengan tujuan memenuhi kebutuhannya.
Hipotesa II : Dekatnya kontak dan interaksi memberikan kepada individu untuk menemukan kebutuhan untuk kepuasan yang dapat dicapai melalui afiliasi dengan orang lain.
Hipotesa III : Tarikan interpersonal (interpersonal attraction) adalah fungsi positif dan daya tarik fisik, kesamaan sikap, kesamaan kepribadian, kesamaan ekonomi, kesamaan rasial, memahami kemampuan orang, dan kebutuhan untuk kerukunan dan keharmonisan.
Hipotesa IV:Individu berkeinginan untuk berafiliasi dengan orang lain yang kemampuannya sama atau lebih tinggi
Hipotesa V : Seseorang akan menggabungkan diri ke dalam kelompok apabila mereka menemukan/menganggap bahwa aktivitas
Hipotesa VI : Seseorang akan menggabungkan diri dalam kelompok, apabila dia menilai baik pada kelompok
Hipotesa VII :Ada kebutuhan untuk berafiliasi yang menyebabkan keanggotaan di dalam kelompok memberikan suatu imbalan (menjadi anggota kelompok memberikan suatu imbalan)
Hipotesa VIII :Seseorang akan menggabungkan diri di dalam kelompok, apabila dia menerima/menilai/merasa bahwa ini sebagai sesuatu yang memenuhi kebutuhan/memberikan kepuasan.
Hipotesa IX : Pengembangan kelompok mengikuti suatu pola yang tetap
Hipotesa X : koalisi terbentuk di dalam situasi dimana dua orang atau lebih mencapai imbalan yang lebih besar melalui kerja sama daripada kalau bekerja sendiri-sendiri

sumber :www.google.com

psikologi kelompok psikologi sosial

Psikologi sosial adalah suatu
studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Para ahli dalam
bidang interdisipliner ini pada
umumnya adalah para ahli psikologi atau
sosiologi, walaupun semua ahli
psikologi sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit analisis
mereka.

Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki
peranan penting, tapi kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi
modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting. psikologi
sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia
berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui
berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara
sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk
dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana
peranan situasi, permasalahan, dan budaya.Kelompok sosial adalah kumpulan
orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat
mempengaruhi perilaku para anggotanya.


sumber :www.google.com

Pengertian Dinamika Kelompok

Pengertian dinamika kelompok dapat diartikan melalui asal katanya, yaitu dinamika dan kelompok.
Pengertian dinamika Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan
Sebagaimana menurut Drs. Soelaiman Joesoyf (1986), memberikan batasan bahwa :
“Perubahan secara besar maupun secara kecil atau perubahan secara cepat atau lambat itu sesungguhnya adalah suatu dinamika, artinya suatu kenyataan yang berhubungan dengan perubahan keadaan”.
Pengertian kelompok
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut Winardi bahwa :
“Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.
Pengertian dinamika kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs. Soelaiman Joesoyf (1983) menyebutkan bahwa :
“Dinamika Kelompok berarti suatu kumpulan dari dua atau lebih individu di mana perubahan individu satu dapat mempengaruhi individu lain.”


Pengertian kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.




KELOMPOK adalah sekumpulan orang/individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama. Maka, imbasnya, tujuan kelompok hendaknya ditentukan bersama-sama. Sebagai titik awal dalam membangun kelompok, tujuan kelompok adalah arah bagi berjalannya kelompok dalam melakukan aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan, dan ini menjadi begitu penting dalam membangun kelompok.

Hal kedua yang menjadi penting dalam pembangunan kelompok adalah bagaimana melanggengkan atau mengupayakan eksisnya suatu kelompok. Tentang ini, sangat ditentukan oleh individu-individu yang ada dalam kelompok itu sendiri. Untuk itu, yang harus dimiliki individu-individu yang berkelompok adalah adanya sebuah ikatan sosial diantara mereka yang diharapkan akan menimbulkan rasa kepemilikan dan kepedulian individu pada kelompok yang telah didirikan.

Untuk membangun ikatan sosial, dibutuhkan sebuah kesadaran pada masing-masing individu yang didasari atas masalah dan kebutuhan bersama. Ujungnya, diharapkan akan ada gerakan bersama untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan bersama, yang pada gilirannya, akan terbentuk solidaritas dalam kelompok tersebut.

Solidaritas pada masing-masing individu ini, akan menjadi ikatan tanggung renteng dalam kelompok. Tanggung renteng dalam arti sederhana bisa dianalogikan sebagai saat dimana dalam sebuah kelompok itu ada individu yang sakit, maka individu yang lain ikut merasakannya. Apabila kelompok yang dibentuk sudah mencapai tingkat kesadaran tersebut, kelompok ini akan dapat berkembang dan bisa memecahkan masalah-masalah anggotanya. Dalam hal ini, aturan main yang baku (AD/ART) dalam kelompok, bisa jadi tidak begitu penting, bahkan, bisa jadi tidak diperlukan lagi untuk mengikat individu-individu yang masuk di dalamnya.


Persyaratan kelompok yang afektif

- Komitmen tingkat tertinggi dan ketentuan akan tujuan yang jelas
- Kepercayaan manajemen karyawan
- Keinginan untuk mengambil resiko dan berbagi informasi
- Waktu, sumber daya dan sebuah komitmen untuk berlatih