Sabtu, 27 Februari 2010

Riset menunjukkan bahwa sekitar 50% - 80% anak-anak ADHD terus mengalami berbagai masalah hingga masa remaja dan dewasa.

Orang-orang dewasa ADHD beresiko lebih besar memiliki kelemahan dan masalah yang lebih banyak dibandingkan anak-anak. Mereka bermasalah di sekolah, dengan kererampilan berpikir, keterampilan sosial, penyalahgunaan zat, tidak mematuhi peraturan-peraturan, dan melakukan hal-hal pelanggaran berlalu-lintas/kecelakaan mobil.

Jadi sangat mengkhawatirkan jika suatu negara yang warganya akan menurunkan generasi ADHD, akan dibawa kemana negara kita ini?

Mungkinkah kita juga mengidap ADHD? Jawabnya mari kita analisa seberapa banyak ciri-ciri ADHD ada pada saya, atau anda, atau keluarga anda….

Orang Dewasa Mungkinkah mengidap ADHD?

Selama seminggu ini media dengan gencarnya menyajikan berita tentang berbagai kericuhan yang berakhir dengan meninggalnya Ketua DPRD Sumut. Sebagai penonton, aku pun dibuat heran dan sekaligus prihatin ada apa sih dengan bangsa kita ini? Sampai aparat pun dibuat tidak berdaya(dan yang lebih memprihatinkan aparat selalu disalahkan dan harus menanggung resiko dicopot jabatannya seketika meski pun tidak sepenuhnya aparat salah) mengatasi “kebuasan” (terpaksa diberi istilah seram, apa ada istilah yang lebih baik dari itu?) masyarakat yang pro dan kontra pada keinginan sebagian masyarakat untuk diberlakukan pemekaran daerah. Ada apa?

Mendidik Anak Hiperaktif

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Apa tanda-tandanya anak yang mengalami conduct disorder ?

Tanda-tanda conduct disorder sebetulnya sudah tampak pada masa kanak-kanak. Bila buah hati kita menunjukan beberapa gejala ini :
• Sering berbohong,
• Sering mengancam,
• Sering mengintimidasi / menekan / bulli terhadap teman atau orang lain
• Sering memulai perkelahian fisik
• Menggunakan senjata/benda yang menyebabkan bahaya fisik yang serius bagi orang lain (misalnya, pemukul, batu, botol pecah dll)
• Menyakiti / kejam kepada orang lain atau teman
• Menyakiti / kejam kepada binatang
• Mencuri dengan terang-terangan (menjambret, merampas)
• Mencuri secara sembunyi-sembunyi misalnya mengambil uang didompet orangtua, mengambil barang ditoko secara sembunyi-sembunyi, pemalsuan dll
• Secara sengaja menimbulkan kebakaran
• Secara sengaja merusak barang milik orang lain (mencoret-coret dinding, mengores kendaraan dengan benda tajam dll)
• Membongkar masuk kedalam rumah, bangunan, atau kendaraan orang lain
• Sering memanfaatkan orang lain dengan tujuan mendapat keuntungan atau menghindari kewajiban.
• Sering keluar pada malam hari tanpa tujuan yang jelas / nongkrong, walaupun dilarang orang tua.
• Sering kabur dari rumah.
• Sering membolos dari sekolah.

Masalah tersebut secara signifikan mengganggu kehidupan anak dan mengganggu hubungan sosial dengan teman,dan juga masalah akademik.
Gejala awal dari anak bisa dilihat dari 3 hal :
- Kejam terhadap orang lain / binatang
- Tidak ada rasa empati / kasihan terhadadap makhluk yamg disakiti
- Senang bermain api

Gambaran perilaku ini pada awalnya sangat mirip dengan ADHD. Namun yang dapat dibedakan adalah pada ADHD terdapat rasa empati kepada orang lain atau binatang yang telah disakitinya dalam arti timbul rasa penyesalan dalam dirinya, hal ini berbeda dengan conduct disorder.

Apa yang menjadi faktor pemicu terjadinya conduct disorder ?
• Penolakan dari orang tua sejak awal kehidupan si anak
• Perpisahan dari orang tua tanpa adanya alternative pengasuh yang baik
• Penelantaran dari keluarga
• Child abuse dan kekerasan pada anak
• Factor genetic dari keluarga.
• Orang tua dengan gangguan jiwa
• Perkawinan orang tua yang bermasalah
• Factor lingkungan, teman dsb

sumber :pedoman psikologi anak khusus

perawatan ADHD

pengoabatan yang tersedia saat ini fokus kepada pengurangan gejala ADHD dan memperbaiki fungsi. perawatan termasuk obat-obatan, berbagai jenis psikoterapi, pendidikan atau pelatihan, atau kombinasi perawatan.

jenis-jenis psikoterapi yang digunakan untuk ADHD :
  • terapi perilaku
  • terapi medikasi atau farmakologi
  • terapi nutrisi dan diet
  • beberapa terapi biomedis
  • terapi EEG biofeed back
  • terapi herbal
  • pengobatan homeopatik
  • pengobatan tradisional cina, seperti akupuntur

beberapa anak ADHD juga memiliki penyakit lain atau kondisi, yaitu :

  • sebuah ketidakmampuan belajar
  • gangguan pemberontak oposisi
  • perilaku disorder
  • kegelisahan dan depresi
  • bipolar disorder
  • tourette sindrom

penutup
gangguan yang sering terjadi pada anak adalah ADHD atau (Attention Deficit Hyperactive Disorders). sering kali karena kurangnya pemahaman dan pengertian mengenai ADHD pada orang tua dan guru serta orang-orang disekitarnya mengakibatkan anak diperlakukan tidak tepat hingga cenderung mempeparah keadaan. terdapat beberapa pegangan dan teori dalam mendiagnosa ADHD, gejala hiperaktifitas harus dapat dilihat pada setidaknya di dua tempat yang berbeda dengan kondisi (setting) yang berbeda pula. terapi yang diterapkan pada penderita ADHD harus bersifat holistik dan menyeluruh. dibutuhkan koordinasi dan kerja sama antara dokter, orangtu


Sumber : www.google.com : ADHD.

Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak-Anak

Ada orang tua yang bingung karena anaknya masih belum dapat berbicara secara lancar di usianya yang 2 tahun, ada juga yang bingung karena anaknya tidak bisa duduk tenang, ada juga yang bingung karena anaknya selalu menangis jika bertemu dengan orang asing ...

Jangankan orang tua, kemampuan guru untuk dapat membantu mengindentifikasi apakah muridnya termasuk yang berkebutuhan khusus ternyata juga masih jauh dari harapan ... Bahkah saat saya mengikuti workshop yang diadakan oleh Dikdas Kecamatan Tanah Abang, ada seorang guru yang menanyakan "Inklusi itu sistem administrasi yang baru, ya?" dan banyak yang berkomentar "Wah, muridku banyak yang termasuk ADHD nih, soalnya nggak bisa duduk diam ..."

Waduh ...

Terus terang saya bukan termasuk kelompok orang yang gampang me-label (men-cap) kemampuan seorang anak namun juga tidak menggampangkan kondisi si anak pula. Akibatnya, lumayan juga besarnya kekecewaan saya ketika mengikuti kedua workshop yang sudah saya sebutkan di awal karena kedua pembicara seringkali memberikan sinyal bahwa 1 tanda muncul di perilaku anak maka kita sudah harus waspada dengan kemungkinan gejala autis atau ADHD atau ADD atau Tuna Laras atau jenis-jenis kekhususan lainnya ... Padahal, hadirnya 1 tanda bisa merujuk pada banyak hal ...

Sama seperti kalau badan kita hangat, mungkin saja karena flu, mungkin karena DB, mungkin karena badan kita terlalu lelah ...

Nah untuk anak tidak bisa duduk diam, sebagian besar kasus yang saya temukan adalah karena kebosanan yang menerpa ... bukan karena si anak menderita ADHD atau Autisme ...

Sementara untuk anak yang jarang berbicara dan seringkali terlihat asyik sendiri, sebagian besar kasus yang saya temukan adalah karena minimnya komunikasi dengan anak, terlalu banyak menonton TV, terlalu banyak mainan yang bersifat individual, kebingungan bahasa (sekolah internasional tetapi orang rumah berbahasa Indonesia atau bahkan berbahasa daerah) ...

Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai hal tersebut, saya hanya mengajak Anda untuk mengikuti seminar tentang Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak-anak yang akan memberikan pengantar bagi kita semua untuk dapat mengenali tanda-tanda gangguan belajar pada anak-anak secara ilmiah langsung dari ahlinya, yaitu ibu Rosana Dewi Yunita, M.Si. Psikolog yang merupakan dosen dan sekaligus praktisi dalam psikologi anak, keluarga, serta pendidikan.

Apakah Obat Yang Baik diminum untuk anak ADHD

Kebanyakan obat yang digunakan dalam menangani ADHD aman jika mengikuti perintah dokter. Obat-obatan ini mempunyai toleransi tinggi dan sedikit efek samping.

Bagi beberapa anak, pengobatan akan menaikkan nafsu makan. Jika obat diminum setelah si anak makan, akan banyak mengurangi efek sampingnya. Beberapa anak yang menggunakan obat untuk ADHD menunjukkan pertumbuhan badan

yang diluar batas normal. Hubungi dokter anda jika pertumbuhan si anak terlambat.

Sebagian orang tua merasa kawatir bahwa obat yang diminum akan memgakibatkan si anak menjadi lebih agresif atau nantinya akan membuat dia ketagihan obat atau minuman beralkohol. Kekawatiran ini tidak dapat dibenarkan. Pada kenyataannya, anak dengan ADHD yang tidak mendapatkan penanganan yang baik cenderung lebih agresif atau menjadi ketagihan obat-obatan dan minuman beralkohol.

Ada banyak cara menangani ADHD tanpa obat dan tidak ada salahnya mencoba penanganan tanpa obat lebih dahulu,

atau memutuskan tidak menggunakan obat sama sekali. Tetapi sebelum mengambil keputusan mengenai cara penanganan, pastikan anda sudah mengetahui baik buruknya secara nyata, bukan hanya dari ëmendengarí saja. Pada umumnya obat yang digunakan dalam penanganan ADHD sangat aman dan bermanfaat. Minta pendapat seorangdokter atau ahli farmasi mengenai obat itu. Namun harus diingat pula bahwa semua obat ada efek sampingnya, tetapi

kalau digunakan dengan benar, efek samping itu tidak berbahaya.

Pengobatan ADHD sama dengan kacamata bagi penderita rabun dan bisa menolong sipenderita memusatkan perhatian.

Tidak perlu malu karena minum obat untuk ADHD. Obat itu tidak membuat penderita ADHD merasa bodoh. Bicarakan kekawatiran anda mengenai pengobatan pada dokter dan tanyakan si anak mengenai kekawatiran mereka.

Jenis Jenis Pengobatan

- Stimulan merupakan obat yang paling banyak dipergunakan untuk ADHD. Dalam kelompok stimulan terdapat AdderallÆ

(gabungan garam dari amphtamine), DextroStatÆ (dextroamphetamine sulfate), dan RitalinÆ (methylphenidate HCL).

Stimulan bereaksi cepat dan efek sampingnya ringan. Disebut stimulan karena bisa memberikan energi bagi mental untuk memusatkan perhatian pada apa yang sedang dikerjakan. Pengobatan ada yang diberikan dalam dosis dobel dalam sehari.

- TCA (Tri-Cyclic Antidepressants) merupakan jenis anti depresi. TCA sangat efektif untuk mengatasi suasana hati yang berubah-ubah dan diminum hanya satu kali dalam sehari. Namun TCA bekerja lebih lambat dan lebih berisiko dalam penggunaannya. Jika pengobatan dengan stimulan tidak menolong TCA boleh dicoba.

- Wellbutrin ( buproprion ) merupakan jenis antidepresan yang telah dipergunakan dalam pengobatan ADHD meskipun belum mendapat persetujuan dari FDA. Obat ini bukan TCA, tetapi mempunyai kegunaan dan efek samping yang sama.

- Catapres (clonidine) dulunya dipergunakan untuk pengobatan penyakit darah tinggi. Obat ini dipergunakan dalam pengobatan ADHD, terutama bagi penderita gejala hiperaktif dan impulsif, meskipun juga belum mendapat persetujuan FDA. Obat ini berbentuk kecil atau pil. Anak-anak yang diberi Catapres akan menjadi ngantuk.

Apa Yang Dapat dan Tidak Dapat Dilakukan Dengan Pengobatan

Dapat Tidak Dapat

Mengurangi tingkat aktivitas Mengajar berkelakuan baik

-duduk diam lebih lama - menghilangkan kelakuan lama-kurang berlari larian Membuat anak memperhatikan lebih lama Mengajarkan ketrampilan

-melakukan pekerjaan lebih akurat - tugas sekolah-meningkatkan perhatian - bersosialisasi-apa yang harus diperhatikan

Mengurangi impulsif Mengajarkan bagaimana menguasai perasaan

-mengikuti instruksi lebih baik - menguasai amarah-berpikir dahulu sebelum bertindak - mengatasi anak bahagiaMengurangi reaksi Memotivasi sianak-tidak begitu agresif - menyuruh Proses Pengobatan

Setelah anda dan dokter anda mengambil keputusan mengenai pengobatan yang terbaik bagi anak anda, dokter umumnya akan menuliskan resep obat dengan dosis rendah dan perlahan-lahan akan menaikkan dosisnya. Selama masa pengobatan mintalah orang yang dekat dengan si anak untuk memonitor gejala dan efek samping obat. Kadang kadang obatnya tidak bekerja, atau efek sampingnya sulit diatasi, anda perlu mencoba pengobatan lainnya. Proses ini mungkin berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Cobalah untuk bersabar karena pengobatan yang terbaik

harus selalu dicoba.

Mengevaluasi Pengobatan

Pada saat menyesuaikan diri dengan pengobatan, sebaiknya sediakan semacam formulir isian untuk mengevaluasi setiap perubahan dalam pengobatan sambil melihat pengobatan yang mana yang hasilnya lebih baik. Isilah formulir isian tersebut (seperti yang terdapat di halaman 4) setiap hari. Sangat menolong jika ada seseorang lain yang mengisi formulir itu. Dari beberapa penelitian, lebih mudah mengetahui pengobatan apa dan besarnya dengan menggunakan formulir isian ini. Kejelasan, tatanan kehidupan dan kemungkinan hasil pengobatan banyak membantu penderita ADHD untuk hidup dengan normal. Bagian berikut ini memberikan saran-saran yang dapat membuat suasana dan lingkungan anak

anda lebih stabil.

Tingkatkan Kejelasan

Tentukan aturan-aturan, konsekuensi, dan imbalan . Seringkali, anak dengan ADHD sepertinya selalu mendapatkan kesulitan. Meskipun anda telah menentukan aturan-aturan, mereka seringkali melanggarnya dan seperti keheranan ketika diberi hukuman. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya anda membicarakan aturan-aturannya dengan anak anda.

Lalu tuliskan aturan-aturan tersebut dan pastikan anak anda mengerti tentang peraturan-peraturan itu. Misalnya, anda menuliskan: jagalah kebersihan, tetapi anak anda tidak mengerti sebelum anda menjelaskan apa arti kebersihan.

Kamarmu harus dibersihkan setiap minggu, mainan dibereskan sebelum tidur, harus mandi setiap hariî. Peraturanperaturan

ini mempunyai arti yang berbeda yang tidak dapat diinterpretasikan secara berbeda.

Tuliskan peraturan-peraturan tersebut disertai dengan konsekuensinya kalau dilanggar juga hadiahnya kalau dipatuhi.

Gambar atau symbol dapat dipergunakan untuk anak-anak yang masih kecil. Letakkan tulisan atau gambar tersebut di

tempat yang mudah dilihat. Sebaliknya si anakpun dapat membuat peraturan-peraturan bagi orang tuanya.

Bantu si anak memahami tugasnya . Anak dengan ADHD seringkali menemui kesulitan dalam menyelesaikan suatutugas. Contohnya: tugas yang diberikan adalah membersihkan semua keranjang sampah yang ada di dalam rumah. Dia membuang sampah yang di dapur saja dan lupa membuang yang di kamar mandi. Sebaiknya dibuatkan semacam daftarmengenai apa saja yang harus dikerjakan. Untuk anak yang belum bisa membaca gunakan gambar atau symbol.

Daftar semacam ini dapat dipakai untuk segala macam tugas, misalnya membersihkan kamar, memberi makan binatangpeliharaan, atau mencuci piring. Daftar ini dapat juga digunakan untuk mengingatkan anak mengenai kegiatan rutin

sehari-hari.

Tingkatkan Tatanan

Tempatkan segala sesuatu pada tempatnya ñ buat segala sesuatu lebih teratur misalnya mainan anak yang bercecerankarena terburu-buru berangkat ke sekolah sediakan tempat untuk meletakannya. Sediakan kotak-kotak dengan gambarmainan. Setelah bermain, pastikan si anak menaruh mainannya di tempat yang telah disediakan. Kotak-kotak bergambar

merupakan ëpengingatí yang baik. Untuk rutinitas dipagi hari, sediakan tempat untuk bekal makan siang, uang jajan dantas di dekat pintu. Waktu si anak pulang sekolah, dia harus meletakkan barang-barangnya di tempat yang sama. Isi tas

disiapkan malam sebelumnya ñ pekerjaan rumah dan buku-buku yang diperlukan sudah siap sebelum tidur. Hal ini dapat membantu si anak mengurangi kesibukan di pagi hari dan juga barang-barang tidak tercecer di dalam rumah. Gunakan bekeratau sinyal waktu ñ Anak dengan ADHD seringkali tidak memperhatikan waktu. Mereka tidakmempunyai konsep waktu, karena itu mereka mungkin akan lupa dengan tugas yang diberikan. Lebih parah lagi mereka

merasa terganggu dengan waktu.

Beker atau sinyal waktu bisa menolong mereka mengatasi hal ini. Misalnya si anak hanya punya 15 menit untuksarapan, gunakan jam dapur dan minta si anak meperhatikan kapan jarum jam menunjuk angka nol. Begitu juga untuktugas yang diberikan, misalnya memberi makan anjing pada jam 7 malam, aturlah beker dan minta si anakmemperhatikan pada waktu beker berbunyi, anjing harus diberi makan.

Tingkatkan Kewaspadaan Akan Berbagai Kemungkinan

Jadual harian dapat merupakan hal yang pasti. Dengan mengikuti jadual si anak merasa lebih mudah mengingat apa yang harus dikerjakan.Kegiatan sehari-hari seperti bersiap untuk ke sekolah, kegiatan pramuka atau olahraga, juga untuk kegiatan yang tidak rutin seperti berkunjung ke rumah nenek. Sebaiknya jadual ditulis dan diletakkan di tempat dimana semua anggota keluarga dapat membacanya. Namun, anak dengan ADHD akan sangat berganung pada jadual, karena itu ada baiknya kita mengingatkan mereka akan kemungkinan yang ada diluar jadual. Ingatkan si anak beberapa hari sebelumnya dan pada hari dimana aktivitas dalam jadual seharusnya dilakukan.

Hindari suara atau bunyi-bunyian - Ketika si anak sudah akan memulai suatu aktivitas, dia akan mudah sekali teralih perhatiannya karena bunyi pesawat yang kebetulan lewat, gonggongan anjing, suara orang bercakap-cakap diruang lain,

atau gambar yang tergantung di dinding. Kita ingin si anak bekerja sebaik-baiknya, karena itu hindari menempatkan mereka di depan jendela atau ruang dimana banyak kegiatan di dalam rumah. Carilah tempat yang tenang, tetapipastikan si anak benar-benar melakukan semua proses tugasnya, bisa saja si anak mempunyai pilihan lain dalam melaksanakan tugasnya yang kadang-kadang tidak terfikirkan oleh kita. Mungkin saja mereka melakukan tugasnya

dengan baik sambil berbaring atau berdiri di samping meja. Mungkin juga mereka minta diputarkan lagu atau penerangan di ruangan diredupkan sedikit. Yang penting jangan sampai si anak merasa terisolasi dalam sebuah ruangan. Si anak akan merasa aman berada dengan anda selama dia melaksanakan tugasnya dan andapun dapat memonitor proses penyelesaian tugas. Dalam hal ini si anak punya pola tingkah laku tersendiri dalam menyelesaikan tugas yang sebaiknya tidak ëdigangguí. Mungkin saja ada tingkah laku yang dapat menimbulkan persoalan bagi si anak (dan anda). Berikut ini ada beberapa cara / teknik untuk ëmengubahí tingkah laku pada suatu saat dengan memberikan


sumber : http://www.rsiahermina.com/article/art_detail.php?id=20

Apa Itu Anak Hiperaktiv ???

Anak hiperaktiv adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome.
Apa Itu Gangguan Hiperkinetik atau GPPH/ADHD ?
Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktiv dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.

Apakah Ada Ciri-ciri Lain Yang Menyertai Gangguan Hiperkinetik (GPPH/ADHD) ?
Ciri-ciri lain yang sering menyertai gangguan hiperkinetik adalah :
§ Kemampuan akademik tidak optimal
§ Kecerobohan dalam hubungan sosial
§ Kesembronoan dalam menghadapi situasi yang berbahaya
§ Sikap melanggar tata tertib secara impulsif
Bilamana Anak Disebut Menderita Gangguan Hiperkinetik (GPPH/ADHD)?
§ Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam belajar, mendengarkan guru dan permainan.
§ Hiperaktivitas, selalu bergerak dan tidak bisa tenang
§ Impulsivitas, melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu

Berbagai Tipe Hiperkinetik atau GPPH/ADHD :
§ Tipe sulit konsentrasi
§ Tipe hiperaktiv - impulsiv
§ Tipe kombinasi

Apa Akibatnya Bila Anak Menderita Gangguan Hiperkinetik (GPPH/ADHD)?
§ Anak tidak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik
§ Anak sering tidak patuh terhadap perintah orang tua
§ Anak sulit didisiplinkan

Apabila Gangguan Hiperkinetik (ADHD) Tidak Diobati maka akan :
Menimbulkan hambatan penyesuaian perilaku sosial dan kemampuan akademik di lingkungan rumah dan sekolah, sehingga dapat mengakibatkan perkembangan anak tidak optimal dengan timbulnya gangguan perilaku di kemudian hari.
Kondisi Lain yang Menyertai Gangguan Hiperkinetik :
§ Gangguan tingkah laku
§ Gangguan sikap menentang
§ Depresi
§ Gangguan cemas
§ Kesulitan belajar
§ Retardasi mental
§ Gangguan pemusatan perhatian (disorder of attention)
§ Gangguan pengendalian motorik (disorder of motor control)
§ Gangguan persepsi (disorder of perception /DAMP)
§ Autisme



ADHD bukan Autis

Banyak anak autis yang tidak dapat bicara, namun autis bukanlah "penyebab" ketidakmampuan ini.Tak seorangpun tahu mengapa beberapa anak autis dapat bicara dan yang lain tidak. Bila suara-suara yang diterima oleh telinga terasa berlarian secara bersamaan menjadi bundel yang tak berarti disebut dengan Central Prosecessing Disorder seperti yang terjadi pada Temple Grandin waktu ia kecil. Anak yang mengalami kesulitan dalam menghasilkan suara juga menunjukkan kesulitan meniru urutan gerakan dengan tangan atau anggota tubuh yang lain disebut dengan Dyspraxia atau kesulitan dalam menggabungkan gerakan motorik. Anak yang menunjukkan tonus otot lemah pada pipi dan lidah dan menunjukkan karakteristik yang konsisten disebut dengan Dysarthria.

Anak-anak non SN yang mengeluarkan suara tertentu "aturan" atau proses yang digeneralisasi secara berlebihan, contohnya mereka "stop" semua suara awal atau "menghilangkan" semua suara akhir gangguan ini disebut dengan Phonological Process Disorder yang juga dapat dialami oleh anak autis.

Seorang SLP (Speech Language Pathologist) dapat mendiagnosa apraxia bila anak mulai berbicara. Oral Apraxia,Apraxia/Dyspraxia of Speech, Verbal Apraxia/Dyspraxia adalah istilah yang digunakan untuk mendiagnosa kesulitan yang menyinggung output bicara. Kapanpun kata "a" ditempelkan pada istilah medis, biasanya berarti "tanpa" dan istilah "dys" digunakan berarti "hilang sebagian atau gangguan". Sehingga istilah "apraxia" harus digunakan untuk menjelaskan ketidakmampuan untuk menghasilkan gerakan yang bertujuan dan "dyspraxia" harus digunakan untuk menjelaskan satu kesulitan menghasilkan gerakan yang berujuan. Biasanya istilah "Dyspraxia" digunakan oleh Terapis Okupasi ketika menjelaskan kondisi pada daerah tungkai/lengan dan "Apraxia" digunakan oleh SLP untuk menjelaskan kondisi yang berkaitan dengan produksi suara.

Oral Apraxia seringkali digunakan untuk menjelaskan kondisi yang ditunjukkan pada gerakan dari otot mulut (lidah, bibir,velum/bagian belakang langit2). Beberapa anak menunjukkan karakteristik apraxia ketika mereka mencoba berbicara tapi bukan ketika mereka hanya meniru gerakan tanpa berbicara. Anak-anak ini seringkali disebut sebagai "Apraxia of Speech"

Verbal Apraxia terjadi bila anak mulai berkomunikasi mengalami kesulitan dalam aspek bahasa yang lain yang membutuhkan urutan seperti mengabungkan kata-kata kedalam kalimat atau menjelaskan urutan perisitwa dalam satu aktivitas.

TERAPI "BACK IN CONTROL" (BIC)

Program terapi “Back in Control” dikembangkan oleh Gregory Bodenhamer. Program terapi ini unik karena dikatakan lebih baik daripada intervensi reward/punishment bagi anak-anak dengan ADHD. Program ini berbasis kepada sistem yang berdasar pada aturan, jadi tidak tergantung pada keinginan anak untuk patuh. Jadi, program ini lebih kepada sistem training bagi orang tua yang kemudian diharapkan dapat menciptakan sistem tata aturan yang berlaku dirumah sehingga dapat merubah perilaku anak. Demi efektivitas program, maka nantinya orang tua akan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan proses yang sama bagi anaknya, ketika dia di sekolah. Orang tua harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan dan konsisten atas program yang dijalankan. Begitu juga ketika program ini dilaksanakan bersama-sama dengan pihak sekolah maka orang tua sangat memerlukan keterlibatan guru dan petugas di sekolah untuk melakukan proses monitoring dan evaluasi.
Dalam program ini, tugas orang tua adalah:
1. Orang tua mendefinisikan aturan secara jelas dan tepat (kita perjelas apa yang kita mau, tidak kurang tidak lebih). Kita buat aturan sejelas mungkin sehingga pengasuh pun dapat mendukung pelaksanaannya tanpa banyak penyimpangan.
2. Jalankan aturan tersebut dengan ketat.
3. Jangan memberi imbalan atau hukuman pada sebuah aturan. Jalankan saja.
4. Jangan pernah berdebat dengan anak tentang sebuah aturan. Gunakan kata-kata kunci yang tidak akan diperdebatkan, misalnya “kamu harus….meskipun…..”

Beberapa masalah yang muncul dalam pelaksanaan program ini antara lain :
1. Kebanyakan orang tua kurang bersedia memberikan reward, sedikit yang benar-benar tidak memberikan hukuman.
2. Kebanyakan orang tua kesulitan menahan untuk berteriak ketika marah kepada anak mereka. Sebenarnya, hal ini justru membuat anak merasa menang dan mengalihkan anak dari aturan yang sebenarnya.

Demikian paparan ringkas tentang terapi BIC untuk penyandang ADHD dan untuk lebih jelasnya, saya mencoba menyusun satu program untuk satu kasus ADHD sebagai ilustrasi bagaimana terapi BIC diterapkan.


sumber : kompas.com

Focilin bagi ADHD

Untuk beberapa individu menggunakan Focalin juga membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan, berhenti beberapa individu dengan gejala gelisah dari berbuat demikian dan benar-benar memungkinkan banyak orang untuk meningkatkan kemampuan organisasi mereka.

Kebanyakan dokter menginstruksikan pasien untuk mengambil obat ini secara lisan. Tidak peduli apakah Anda bawa dengan makan atau tidak. Dan bagi sebagian besar individu, Anda akan mengambil dua kali sehari ini. Kemungkinan besar dokter Anda akan memberi tahu Anda untuk mengambil dosis pertama segera setelah Anda bangun. Dosis kedua Anda akan menjadi sekitar 4 jam kemudian, atau seperti yang diperintahkan oleh dokter Anda berdasarkan situasi tertentu.

Tentu saja, banyak variabel masuk ke menemukan dosis yang paling efektif bagi Anda, tapi bagi banyak individu yang tampaknya dosis sekitar 20 mg.

Perhatikan bahwa Focalin adalah jenis obat yang disebut dexmethylphenidate. Kimia khusus ini tidak boleh dikacaukan dengan kimia yang dijual sebagai Ritalin, methylphenidate. Focalin sebenarnya berasal dari methylphenidate, sehingga mereka saling berhubungan. Yang mengatakan, pemberian dosis sangat berbeda dan sangat penting untuk mengingat tidak untuk bertukar produk tanpa persetujuan dan pengetahuan dokter Anda.

Biasanya, dosis awal Focalin – untuk orang-orang saat ini tidak mengambil methylphenidate – adalah 5 mg per hari. Jika Anda saat ini mengambil methylphenidate, maka dosis awal obat ini adalah setengah dari dosis methylphenidate Anda.

Dalam kedua skenario, total dosis harian Focalin harus dibagi menjadi dua dosis diambil di minimal 4 jam.

Jangan terkejut meskipun, jika dokter Anda menyesuaikan dosis ini seiring waktu. Dia mungkin benar-benar meningkatkan Focalin sebesar 2,5 mg atau bahkan 5 mg sampai mencapai dosis maksimum 20 mg dalam sehari (diambil di dua kali dalam sehari). Penyesuaian untuk obat ini biasanya dibuat pada interval mingguan. Bahkan, Focalin dapat dibeli di dosis 2,5 mg, 5 mg. dan 10 mg. Program ini bisa berjalan dengan cepat di sistem anda – dalam waktu 30 sampai 60 menit. Banyak orang lebih suka menggunakan ini di malam hari, setelah hari-versi bertindak mereka ADD / ADHD obat sudah tapered off.

Side Effects of Focalin

Yang paling umum efek samping dari ini ADD / ADHD obat meliputi, perut sakit (sekitar 15 persen dari individu-individu ini mengeluh obat ini), mual (ditemukan untuk mengganggu sekitar sembilan persen dari mereka yang mengambil itu), kehilangan nafsu makan (yang terpengaruh hanya enam persen dari individu) dan insomnia.

Pengobatan spesifik ini juga telah diketahui menyebabkan sementara perlambatan pertumbuhan pada anak-anak yang menggunakannya (dalam sekitar 2-3% dari anak-anak). Perbedaan pertumbuhan sangat kecil dan waktu tertentu, biasanya anak-anak menyusul rekan-rekan mereka dalam batas waktu normal.

Berbicara dengan dokter Anda jika Anda percaya Focalin mungkin dapat membantu Anda ADD / ADHD gejala.


sumber : pedoman psikologi anak khusus

Bagi anak yang terganggu ADHD

ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) merupakan gangguan pada perkembangan anak berupa kurangnya konsentrasi dan ditandai oleh perilaku yang agresif dan tidak bisa diam. Penderita ADHD biasanya didiagnosa pada waktu sebelum masuk sekolah atau pada awal masuk sekolah.

Dewasa ini, anak ADHD semakin banyak. Sekarang prevalensi anak ADHD di Indonesia meningkat menjadi sekitar 5% yang berarti 1 dari 20 anak menderita ADHD. Peningkatan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik ataupun pengaruh lingkungan yang lain, seperti pengaruh alkohol pada kehamilan, kekurangan omega 3, alergi terhadap suatu makanan, dll.

Pada anak ADHD terjadi gangguan yang mempengaruhi beberapa bagian dari otak, yaitu:
• Lobus Frontal
Bagian lobus frontal membantu kita untuk memfokuskan konsentrasi, membuat keputusan yang baik, mempersiapkan rencana, belajar dan mengingat apa yang telah dipelajari, dan menyesuaikan diri dengan situasi.
• Mekanisme inhibitor dari cortex
Mekanisme ini berfungsi untuk mencegah kita berperilaku hiperaktif dan bertindak semaunya serta mengendalikan emosi.
• Sistem limbik
Merupakan dasar dari emosi. Sistem limbik yang normal akan menghasilkan emosi yang normal, tingkat energi yang normal, waktu tidur yang normal dan kemampuan untuk mengatasi stress yang normal. Gangguan pada sistem limbik akan berpengaruh terhadap keadaan-keadaan tersebut.
• Sistem aktivasi retikular
Sistem ini berfungsi untuk menerima dan menyaring data yang masuk dari semua pancaindera dan bagian otak lainnya.
Gangguan yang ada pada bagian-bagian otak tersebut akhirnya turut mengganggu fungsi, kualitas, dan kemampuan bagian otak itu sendiri.

Permasalahan yang ada sekarang adalah bagaimana menangani anak ADHD ini?
Walaupun sekarang telah terdapat obat yang digunakan dalam terapi anak ADHD untuk menangani gejala-gejala dalam gangguan ini, namun penggunaan untuk jangka panjang masih belum diketahui kerugian maupun efektivitasnya.
Sekarang nutrisi bagi anak ADHD juga turut diperhatikan sebagai salah satu bentuk terapi yang digunakan untuk menangani kondisi anak dengan ADHD.


sumber : artikel psikologi

Gangguan Kejiwaan Pada Anak Meningkat

Gangguan bipolar bisa dikarakteristikkan dengan perubahan suasana hati yang parah, biasanya sering muncul saat masa remaja atau setelahnya. Tapi Dr Yusuf Beiderman seorang psikiater anak dari Harvard University mengubah pandangan yang menyatakan anak-anak bisa memiliki kelainan ini sejak usianya masih sangat muda. “Didapatkan sekitar lebih dari 40 kali lipat peningkatan jumlah anak yang didiagnosis mengalami gangguan bipolar selama sepuluh tahun terakhir,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters. Jumlah penderita dan resep obat-obat antipsikotik telah meningkat kuat sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan dekade lalu. Penelitian menunjukkan meskipun masih jarang resep obat psikiatrik untuk anak usia 2 tahun, tapi praktiknya saat ini menjadi lebih sering digunakan.

Peneliti menggunakan data yang disusun sejak tahun 2000-2007 dan diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychiatry. Dalam laporan tersebut juga disebutkan ada anak gadis berusia 4 tahun bernama Rebecca Riley meninggal akibat overdosis obat yang berguna untuk menstabilkan perilaku hiperaktifnya dan emosinya. Kejadian ini berlangsung di wilayah Boston, AS pada tahun 2006.

Seorang psikiater anak di Boston, Kayako Kifuji menuturkan Riley didiagnosis mengalami gangguan bipolar dan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) saat berusia 30 bulan. Sejak itu dirinya telah menerima beberapa obat yang sangat kuat seperti Depakote, yaitu sebuah obat antiseizure untuk gangguan bipolar serta clonidine yaitu obat untuk tekanan darah. Kasus kematian Riley sempat menjadi sorotan publik dan perdebatan di kalangan profesi psikiatri mengenai apakah gangguan bipolar dapat didiagnosis saat usia anak masih sangat muda. Selain itu diperdebatkan pula apakah bijaksana untuk meresepkan obat yang keras pada anak-anak.

Harry Tracy seorang psikolog yang mengkhususkan pada gangguan system saraf menuturkan diagnosis untuk anak yang masih sangat muda hanya bisa ditentukan oleh ilmu pasti. Gangguan seperti ADHD, depresi, gangguan bipolar dan pelecehan seksual dapat menunjukkan gejala yang sama pada usia balita. Jika seorang anak didiagnosis dengan gangguan bipolar pada saat berusia 2-5 tahun, maka sekitar 50 persennya menerima obat antipsikotik obat untuk menstabilkan suasana hati, stimulan dan obat anti depresi.

KORAN INDONESIA SEHAT
http://koranindonesiasehat.wordpress.com

STIMULASI DINI

Dengan bertambahnya umur pada seorang anak akan tumbuh rasa tanggung jawab dan kita harus memberikan dorongan yang cukup untuk mereka agar mau belajar mengontrol diri dan mengendalikan aktifitasnya serta kemampuan untuk memperhatikan segala sesuatu yang harus dikuasai, dengan menyuruh mereka untuk membuat daftar tugas dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan sangat membantu dalam upaya mendisiplinkan diri, termasuk didalamnya kegiatan yang cukup menguras tenaga (olah raga dll) agar dalam dirinya tidak tertimbun kelebihan tenaga yang dapat mengacaukan seluruh kegiatan yang harus dilakukan. Nasehat untuk orangtua, sebaiknya orang tua selalu mendampingi dan mengarahkan kegiatan yang seharusnya dilakukan si-anak dengan melakukan modifikasi bentuk kegiatan yang menarik minat, sehingga lambat laun dapat mengubah perilaku anak yang menyimpang. Pola pengasuhan di rumah, anak diajarkan dengan benar dan diberikan pengertian yang benar tentang segala sesuatu yang harus ia kerjakan dan segala sesuatu yang tidak boleh dikerjakan serta memberi kesempatan mereka untuk secara psikis menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan.
Umpan balik, dorongan semangat, dan disiplin, hal ini merupakan pokok dari upaya perbaikan perilaku anak dengan memberikan umpan balik agar anak bersedia melakukan sesuatu dengan benar disertai dengan dorongan semangat dan keyakinan bahwa dia mampu mengerjakan, pada akhirnya bila ia mampu mengerjakannya dengan baik maka harus diberikan penghargaan yang tulus baik berupa pujian atupun hadiah tertentu yang bersifat konstruktif. Bila hal ini tidak berhasil dan anak menunjukkan tanda-tanda emosi yang tidak terkendali harus segera dihentikan atau dialihkan pada kegiatan lainnya yang lebih ia sukai. Strategi di tempat umum, terkadang anak justru akan terpicu perlaku distruktifnya di tempat-tempat umum, dalam hal ini berbagai rangsangan yang diterima baik berupa suasana ataupun suatu benda tertantu yang dapat membangkitkan perilaku hiperaktif / destruktif haruslah dihindarkan dan dicegah, untuk itu orang tua dan guru harus mengetahui hal-hal apa yang yang dapat memicu perilaku tersebut. Modifikasi perilaku, merupakan pola penanganan yang paling efektif dengan pendekatan positif dan dapat menghindarkan anak dari perasaan frustrasi, marah, dan berkecil hati menjadi suatu perasaan yang penuh percaya diri.

PENANGANAN DINI HIPERAKTIFITAS

penyebab ADHD yang belum pasti terungkap dan adanya beberapa teori penyebabnya, maka tentunya terdapat banyak terapi atau cara dalam penanganannya sesuai dengan landasan teori penyebabnya.
Terapi medikasi atau farmakologi adalah penanganan dengan menggunakan obat-obatan. Terapi ini hendaknya hanya sebagai penunjang dan sebagai kontrol terhadap kemungkinan timbulnya impuls-impuls hiperaktif yang tidak terkendali. Sebelum digunakannya obat-obat ini, diagnosa ADHD haruslah ditegakkan lebih dulu dan pendekatan terapi okupasi lainnya secara simultan juga harus dilaksanakan, sebab bila penanganan hanya diutamakan obat maka tidak akan efektif secara jangka panjang.
Terapi nutrisi dan diet banyak dilakukan dalam penanganan penderita. Diantaranya adalah keseimbangan diet karbohidrat, penanganan gangguan pencernaan (Intestinal Permeability or "Leaky Gut Syndrome"), penanganan alergi makanan atau reaksi simpang makanan lainnya. Feingold Diet dapat dipakai sebagai terapi alternatif yang dilaporkan cukup efektif. Suatu substansi asam amino (protein), L-Tyrosine, telah diuji-cobakan dengan hasil yang cukup memuaskan pada beberapa kasus, karena kemampuan L-Tyrosine mampu mensitesa (memproduksi) norepinephrin (neurotransmitter) yang juga dapat ditingkatkan produksinya dengan menggunakan golongan amphetamine.
Beberapa terapi biomedis dilakukan dengan pemberian suplemen nutrisi, defisiensi mineral, essential Fatty Acids, gangguan metabolisme asam amino dan toksisitas Logam berat. Terapi inovatif yang pernah diberikan terhadap penderita ADHD adalah terapi EEG Biofeed back, terapi herbal, pengobatan homeopatik dan pengobatan tradisional Cina seperti akupuntur.
Terapi yang diterapkan terhadap penderita ADHD haruslah bersifat holistik dan menyeluruh. Penanganan ini hendaknya melibatkan multi disiplin ilmu yang dilakukan antara dokter, orangtua, guru dan lingkungan yang berpengaruh terhadap penderita secara bersama-sama. Penanganan ideal harus dilakukan terapi stimulasi dan terapi perilaku secara terpadu guna menjamin keberhasilan terapi.
Untuk mengatasi gejala gangguan perkembangan dan perilaku pada penderita ADHD yang sudah ada dapat dilakukan dengan terapi okupasi. Ada beberapa terapi okupasi untuk memperbaiki gangguan perkembangan dan perilaku pada anak yang mulai dikenalkan oleh beberapa ahli perkembangan dan perilaku anak di dunia, diantaranya adalah sensory Integration (AYRES), snoezelen, neurodevelopment Treatment (BOBATH), modifukasi Perilaku, terapi bermain dan terapi okupasi lainnya


sumber : pedoman psikologi anak khusus

TREATMENT

Studi yang begitu lama membuktikan bahwa kombinasi antara obat-obatan dan psikoterapi (behavioral therapy) dan manajemen medikasi yang tepat, terapi yang intensif dan komunitas treatment yang rutin telah menolong anak-anak dengan gangguan ADHD menjadi lebih baik. Menurunnya intensitas kecemasan, membaiknya penampilan di sekolah, meningkatnya kualitas hubungan antara orangtua-anak, meningkatkan kemampuan sosial merupakan keuntungan pemberian treatment secara dini, tentunya dengan medikasi yang rendah dosis.

Kadang beberapa anak menunjukkan efek buruk dari medikasi, oleh karenanya perlunya pengawasan ketat dalam pemberian obat-obatan, apalgi bila anak tersebut disertai dengan gangguan kecemasan dan depresi. Haruslah berhati-hati dalam memberi obat-obatan medis

a) Medikasi
Jenis obat simultan berguna menurunkan gejala hiperaktif dan kompulsif, beberapa anak juga dilaporkan meningkatnya konsentrasi, pekerjaan dan belajar. Selain itu obat jenis simultan juga meningkatkan koordinasi tubuh sehingga anak tidak menemui kesulitan dalam melakukan pekerjaan tangan atau berolahraga.

Jenis simultan dianggap paling baik, dalam dosis yang rendah tidak akan membuat anak seperti “fly”. Selama pemberian obat dalam dosis rendah dan terkontrol jenis simultan ini dianggap tidak menimbulkan adiktif. Dalam treatmen juga diusahakan manajemen pemberian obat-obatan, misalnya seminggu sekali atau pada waktu siang hari.

Jika dalam seminggu tidak memberi pengaruh meningkatkan performance, dokter akan meningkatkan dosis, jika tidak juga memberi pengaruh maka dokter akan mengganti dengan obat jenis lainnya.

b) Psikoterapi

Behavior therapy
Terapi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan pada anak, pada terapi ini orangtua terlibat langsung dalam terapi, misalnya memberikan penghargaan terhadap perilaku yang positif yang ditujukkan oleh anak. Ketika anak mulai kehilangan kontrol, orangtua mengambil time out, dan menyuruh anak untuk diam di kursinya sampai ia menjadi tenang. Tujuan dalam terapi ini juga mengajarkan anak untuk mengenal muatan-muatan emosinya. Terapi juga mengajarkan orangtua teknik-teknik bersenang-senang dengan anak ADHD tanpa harus merasa tertekan.

Social skills training
Dalam pelatihan ini anak belajar cara-cara menghargai dan menempatkan dirinya bersama dengan kelompok bermainnya. Pelatihan ini juga anak diajarkan kecakapan bahasa nonverbal melalui insyarat wajah, ekspresi roman, intonasi suara sehingga anak cepat tanggap dalam pelbagai situasi sosial. Disamping itu anak juga diajarkan untuk belajar mengendalikan impuls misalnya dilatih untuk menunggu giliran bermain, berbagi mainan dengan temannya, Pelatihan ini juga diharapkan anak dapat mengontrol perilaku amarah yang tidak terkendali.

Family support groups
Merupakan kelompok orangtua yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan ADHD untuk berbagi pengalaman. Kelompok ini juga saling menyediakan informasi bagi sesama anggotanya, mengundang pembicara profesional untuk berbagi pengetahuan dalam menghadapi dan membesarkan anak-anak mereka.



sumber : artikel psikologi

SIMTOM

Gejala diagnosa bila 6 gejala atau lebih menetap minimal selama 6 bulan atau lebih yang berpengaruh pada tingkat perkembangan mental;

1) Gejala gangguan tipe atensi

a) Sulit berkonsentrasi, mengorganisir tugas, atau mempersiapkan peralatan untuk tugas
b) Mudah terpengaruh atau kehilangan konsentrasi bila ada faktor gangguan atau suara
c) Tidak mampu berkonsentrasi pada hal-hal detil atau mengikuti instruksi
d) Sering membuat kesalahan pada tugas disekolah atau aktivitas tertentu
e) Gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas penting di sekolah
f) Mudah lupa
g) Seperti tidak menyimak pembicaraan, terlihat lesu atau kurang bergairah dan sering melamun


2) Gejala gangguan tipe hiperaktif-kompulsif

a) Selalu terlihat aktif, ingin melakukan sesuatu
b) Gelisah, selalu melipat tangan atau kakinya ketika duduk
c) Tidak bisa diam, selalu ingin bergerak
d) Pada anak relatif kecil suka berlari, melompat dan memanjat secara konstan
e) Berbicara setiap waktu
f) Langsung menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan
g) Tidak sabar dalam menunggu giliran
h) Suka menyeletuk pembicaraan orang lain


3) Tipe kombinasi antara gangguan atensi dan hiperaktif-kompulsif

Definisi ADHD

Pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Kelompok yang paling berat adalah over ekslusif dimana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem (misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain), pola ini disebut autisme. Kelompok dengan derajat ringan derajat sedang terjadi fokus perhatian anak mudah teralihkan. Perhatian hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain yang mungkin tidak adekuat. Hal ini dinamakan kesulitan perhatian. Kondisi normal adalah pola yang paling baik karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi, pola ini merupakan pola normal perkembangan mental anak secara matang.

Definisi ADHD adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk degan tenang.. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku meliputi perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.

Temperamen seorang anak adalah suatu karakteristik yang hidup dan dinamis, meski terkadang pada seorang anak lebih dinamis dibandingkan anak lain. Bila terjadi peningkatan aktifitas motorik yang berlebihan pada seorang anak dibandingkan anak lain sebayanya, maka sering kali 'si-anak' dikeluhkan sebagai hiperaktif oleh orang tuanya. Penilaian semacam ini sangat subyektif dan tergantung dari standar yang dipakai oleh orang tua dalam menilai tingkat aktifitas normal seorang anak. Anggapan bahwa si-anak 'hiperaktif' mungkin tidak tepat jika hanya karena si-anak menunjukkan tanda-tanda 'nakal' dan 'bikin ribut' pada saat tertentu tetapi secara keseluruhan menunjukkan aktifitas yang normal. Dalam hal 'anak-ini' justru kepada orang tuanya yang harus diberikan pengertian dan pengetahuan tentang bagaimana membimbing dan mengarahkan secara benar seorang anak dengan pola perilaku yang 'menurut orang tua' berlebihan.


Sumber : buku pedoman psikologi anak khusus

IMPULSIF

IMPULSIF

a.Sering mengeluarkan perkataan tanpa berpikir, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaannya selesai.
b. Sering sulit menunggu giliran atau antrian
c. Sering menyela atau memaksakan terhadap orang lain (misalnya dalam percakapan atau permainan).

HIPERAKTIFITAS

a. Sering merasa gelisah tampak pada tangan, kaki dan menggeliat dalam tempat duduk
b. Sering meninggalkan tempat duduk dalam kelas atau situasi lain yang mengharuskan tetap duduk.
c. Sering berlari dari sesuatu atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak seharusnya (pada dewasa atau remaja biasanya terbatas dalam keadaan perasaan tertentu atau kelelahan )
d. Sering kesulitan bermain atau sulit mengisi waktu luangnya dengan tenang.
e. isering berperilaku seperti mengendarai motor
f. Sering berbicara berlebihan

gejala

ADHA dapat di tenggarai sejak anak berusia sejak kecil, gejala yang nampak adalah :

-implusif
-cenderung penakut
-terlihat tidak percaya diri
-sulit makan minum
-memiliki daya ingat pendek
-sangat aktif dan selalu bergerak
-cepet marah dan sering mengalami tempra tentrum
-memiliki masalah tidur.


Tidak semua yang anak mengalami ADHD terlihat memiliki gajala ini. karena sanagt tergantung pada tingkat ADHA yang di idap.

Penyebab ADHA

hingga saat ini penyebab ADHD belum dapat di pastikan, terdapat berbagai teori tentang ADHD , sebuah teori mengasumsilan kosumsi gula atau zat aditif yang berlebihan dalam makanan sebagai penyebabnya. sedangkan teori yang laen menyatakan bahwa faktor genetis adalah penyebab utama.
para ahli masih meneliti bagian otak tertentu dan zat-zat yang mempengaruhinya.




sumber : buku pedoman psikologi anak khusus

Pengertian ADHD

Pada anak normal seringkali menunjukkan tanda-tanda: kurang perhatian, mudah teralihkan perhatiannya, emosi yang meledak-ledak bahkan aktifitas yang berlebihan. Hanya saja pada anak dengan kelainan ADHD, gejala-gejala ini lebih sering muncul dan lebih berat kualitasnya dibandingkan anak normal seusianya.
Pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Kelompok yang paling berat adalah over exklusif dimana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem (misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain), pola ini disebut autisme. Kelompok dengan derajat sedang terjadi fokus perhatian anak mudah teralihkan. Perhatian hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain yang mungkin tidak adekuat. Hal ini dinamakan kesulitan perhatian (attention deficit hyperactivity disorder). Kondisi normal adalah pola yang paling baik karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi, pola ini merupakan pola normal perkembangan mental anak secara matang.
Definisi hiperaktifitas adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk degan tenang.. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku meliputi : perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.
Temperamen seorang anak adalah suatu karakteristik yang hidup dan dinamis, meski terkadang pada seorang anak lebih dinamis dibandingkan anak lain. Bila terjadi peningkatan aktifitas motorik yang berlebihan pada seorang anak dibandingkan anak lain sebayanya, maka sering kali 'si-anak' dikeluhkan sebagai hiperaktif oleh orang tuanya. Penilaian semacam ini sangat subyektif dan tergantung dari standar yang dipakai oleh orang tua dalam menilai tingkat aktifitas normal seorang anak. Anggapan bahwa si-anak 'hiperaktif' mungkin tidak tepat jika hanya karena si-anak menunjukkan tanda-tanda 'nakal' dan 'bikin ribut' pada saat tertentu tetapi secara keseluruhan menunjukkan aktifitas yang normal. Dalam hal 'anak-ini' justru kepada orang tuanya yang harus diberikan pengertian dan pengetahuan tentang bagaimana membimbing dan mengarahkan secara benar seorang anak dengan pola perilaku yang 'menurut orang tua' berlebihan


sumber : buku panduan psikologi anak khusus