kategori : pendidikan
oleh : suwidi
tahun : 2005
Sepuluh tahun yang lalu, kalau saya ditanya apakah tip sukses saya,
mungkin saya tidak bisa menjawab. Sekarang, sukses bagi saya
bukanlah ketika buku saya menjadi best-seller atau ketika menerima
pujian untuk artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal terkemuka di
Inggris Raya. Sukses bukan pula ketika saya dan suami berhasil juga
membeli rumah di San Francisco Bay Area dengan keringat sendiri
setelah hampir sepuluh tahun merantau di Negeri Paman Sam.
Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah
sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about
being dan becoming.
Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan
bahkan jutaan manusia "sukses" di dunia alias manusia bermental
juara mempunyai mindset seperti ini.
Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara
golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut "sukses"? Apakah
Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak.
Seorang bermental juara alias bermindset "orang sukses" bisa jadi
hanyalah seorang salesman saja.
Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari
Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan
kaki setidaknya 10 mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih
setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri
tidak bekerja sebagaimana orang normal, ia sebenarnya sangat sulit
untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca
www.billporter.com, filem Door to Door dan buku berjudul Ten Things
I Learned from Bill Porter oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan
pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata orang
awam ia tidaklah termasuk kategori "sukses secara finansial."
Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses
di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya
adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.
Nah, lantas apa resep 10 tip sukses concoction ala Jennie?
Satu, bersyukurlah atas hari ini. "Just to be alive is a grand
thing," kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka.
Jauhkanlah perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani
setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter.
Kalau dia bisa jadi seorang salesman berhasil, apapun yang Anda
inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.
Dua, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah
seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata
demikian, "Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were
to live forever." Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai
cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.
Tiga, setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari
salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego.
Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, "There are
all kinds of writers, there are all kinds of readers." Ketika saya
down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis
lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti
ada pembacanya (niche). Find your niche, so you find your place in
the world.
Empat, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once
said, "Do not go where the path may lead, go instead where there is
no path and leave a trail." Jangan latah mengikuti orang lain,
dengar kata hati dan ikutilah jalan yang belum kelihatan.
Lima, belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan
akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand,
impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen
yang kasat mata saat ini juga.
Enam, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan.
Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali,
apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu
kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.
Tujuh, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong
hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan
hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be
excited, be courageous to start the day.
Delapan, semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan
menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam
marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau
publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku
tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah
membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak
terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang
kita terima.
Sembilan, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang
saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih Nabi atau pembesar
negara, namun seorang wanita berkulit berwarna yang telah
membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di
dunia.
Sepuluh, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya
sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini
bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini
juga. Jangan tunggu-tunggu lagi. "Just do it," kata Cher di Farewell
Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I
have. Berbuatlah terbaik di setiap kesempatan, karena itu mungkin
yang terakhir.
Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses
adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka
saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).
Sumber: Sepuluh Tip Sukses Right Here, Right Now by Jennie S. Bev.
Jennie S. Bev is a prolific author and co-author of 17 books and
over 850 articles published in the United States, Canada, UK,
France, Germany, Singapore and Indonesia. She is based in scenic
Northern California where she resides with her husband.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar