kategori : pendidikan
oleh : Andrie Wongso
tahun : 2006
Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain
berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke
puncak gunung yang terkenal.
Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah
layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah
rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua.
Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Kek,
saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang
paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung".
Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari
ke hadapan pemuda.
"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah
atau sebelah kanan?"
"Kalau saya memilih sebelah kiri?"
"Sebelah kiri melewati banyak bebatuan." Setelah berpamitan dan
mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya.
Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat
kembali di depan pintu rumah si kakek.
"Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan
sebelah mana lagi yang harus aku lewati kek?"
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya
menjawab, "Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?"
"Jika aku memilih jalan sebelah kanan?"
"Sebelah kanan banyak semak berduri." Setelah beristirahat sejenak,
si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian,
dia kembali lagi ke rumah si kakek.
Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin
mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku
tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama
sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan
harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek
tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil
mendaki hingga ke puncak gunung."
Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam
dia berkata tegas "Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak
gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa
bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan
buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai
puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua
tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu
pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu
inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu
mengerti?"
Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil
tersenyum gembira dia menjawab "Saya mengerti kek, saya mengerti!
Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah
setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap
untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.
Dengan senyum puas si kakek berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu
pasti bisa mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!!
Tidak ada jalan yang rata untuk sukses!
Sama seperti analogi Proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk
meraih sukses seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata!
tidak ada jalan pintas! Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan dan
kegagalan selalu datang menghadang. Kalau mental kita lemah, takut
tantangan , tidak yakin pada diri sendiri, maka apa yang kita
inginkan pasti akan kandas ditengah jalan.
Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk
tetap berjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan.
Salam sukses luar biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar